Langsung ke konten utama

MODALS AUXILIARY VERB

Modals Auxiliary Verb adalah kata yang ditempatkan sebelum main verb (kata kerja utama) untuk memodifikasi makna dari kata kerja tersebut. Semua auxiliary verbs kecuali be, do dan have disebut modals. Modals dalam bahasa Inggris berfungsi untuk mengekspresikan willingness (kemauan) atau ability (kemampuan), necessary (kebutuhan), dan possibility (kemungkinan) selain itu fungsi modals dalam bahasa Inggris sebagai kata kerja bantu dan tidak dapat berdiri sendiri. Kata kerja bantu ini antara lain: can, could, may, might, will, would, shall, should, must dan ought to semuanya terbilang ke dalam phrase modal verb.

JENIS-JENIS MODALS
Berikut penjelasan mengenai fungsi dari modals melalui contoh kalimat yang diberikan:

1. Can
They can control their own budgets – Mereka dapat memantau anggaran mereka - (kemampuan atau kemungkinan)
Can I smoke here ? – Dapatkah saya merokok disini ? - (minta izin)
Can you help me ? – Dapatkah kamu membantu saya - (permintaan)

2. Could
Could I borrow your dictionary? – Dapatkah saya meminjam kamus kamu ? - (minta izin)
Could you say it again more slowly ? – Dapatkan kamu mengucapkanya lagi dengan pelan -  (permintaan)
He gave up his old job so he could work for us – Dia menyerahkan pekerjaan lamanya sehingga ia dapat bekerja untuk kita - (kemampuan)


PENGGUNAAN MODALS
Modal verb atau modal kata kerja merupakan bagian penting dalam bahasa Inggris. Modal verb memiliki pengertian yang berbeda-beda untuk itu kita perlu tahu bagaimana menggunakannya dalam percakapan. Berikut ini adalah tips agar kamu dapat menggunakan modal verb dengan baik dalam situasi yang berbeda.

Dare vs. Need vs. Must
Dare merupakan modal verb yang sangat serius dan digunakan dengan hati-hati.
Contohnya:
Don’t you dare!
How dare you tell her about that?

Need digunakan dengan ekspresi memerintah
Kamu dapat mengubah “You need this.” menjadi “Would you like this?”.  Ini akan lebih memperhalus percakapan.

Must merupakan bentuk negatif yang berarti kamu dilarang untuk melakukan sesuatu. Kalau kamu tidak harus melarang sesuatu dengan ekstrim, kamu dapat menggantinya dengan “will” atau “would”.
Contohnya:  “You must come with us.” menjadi “We’d love to have your company.”

Should vs. Will vs. Ought
Dapat kita lihat dalam chart diatas: should, will, ought berada di area tengah. Penggunaan kata ini membuat percakapan lebih sopan. Kamu dapat menggunakan modal verb ini untuk membujuk seseorang melakukan sesuatu
Contoh:
You should eat more vegetables.
Vegetables are nutritious, and some of them even taste good.
You will like this. /I hope you like this.
(Kata-kata ini lebih baik digunakan daripada “must” atau “need”, karena orang lain akan lebih senang dibujuk atau diberi pengertian daripada diperintah).

Can vs. May vs. Shall
Can, may, shall ketiga kata ini terdengar seperti kamu memberika otoritas kepeda lawan bicaramu. Ingatlah untuk selalu menggunakan kata-kata ini dalam percakapan, kamu akan terkejut dengan hasilnya! Kami yakin berbagai masalah dapat terselesaikan kalau kamu menggunakannya.
Contoh:
You can come with us.
Shall we go?

Dari tips diatas kamu dapat belajar bagaimana menggunakan modal verb dalam berbagai situasi, semakin baik kamu menggunakannya semakin lancar pula komunikasi yang dibangun.


MODAL AUXILIARY DALAM BAHASA INGGRIS
Modal auxiliary adalah sekelompok kata bantu yang merupakan bagian dari auxiliary yang memberikan tambahan arti pada suatu kalimat. Modal auxiliary antara lain:

Present Tense:
Can, may, will, shall, must, need, ought to, dare

Past Tense:
Could, might, should

Aturan penggunaan modal auxiliary:
1. Kata kerja tidak boleh ditambah dengan –s/es, jika terdapat modal auxiliary.
He can makes a fruit cake. (salah)
He can make a fruit cake. (benar)
Katty must goes to her office right now. (salah)
Katty must go to her office right now. (benar)

2. Antara kata modal auxiliary dengan kata kerja tidak boleh dihubungkan dengan “to”
They can to take this paper to that room. (salah)
They can take this paper to that room. (benar)

3. Jika modal auxiliary bentuk lampau maka kata kerja yang digunakan harus kata kerja bentuk pertama (infinitive).
They could sang at the karaoke until midnight. (salah)
They could sing at the karaoke until midnight. (benar)

4. Kalimat tanya (interrogative sentence) dibentuk dengan menempatkan modal auxiliary di depan kalimat.
Can your father speak English well?
Could you contact him last night?

5. Kalimat menyangkal (negative sentence) dibentuk dengan menambahkan not sesudah modal auxiliary.
Would, must, can, need, could, should, dengan not sering ditulis dalam bentuk singkat (contraction form), yaitu shouldn’t, can’t, couldn’t, mustn’t, wouldn’t dan needn’t.
-will dan would biasanya disingkat menjadi ‘ll dan ‘d.
She’ll call him back after dinner.
-Jika shall not dan will not ditulis dalam bentuk singkat menjadi shan’t” dan “won’t.
Mother won’t give the money unless you beg her to give you some money
Mother shan’t give the money unless you beg her to give you some money
-Jika can dan not tidak ditulis dan bentuk singkat (contraction form), can not dijadikan satu kata, yaitu cannot.
-Untuk membentuk question taq, modal auxiliary ditempatkan di belakang kalimat.
Jessica can study the math, can’t she?
You could see him last night, couldn’t you?


KETENTUAN PENGGUNAAN MODALS DALAM BAHASA INGGRIS
Modal merupakan salah satu di antara kata kerja bantu (auxilarry verbs) adalah modals. Ini terdiri dari boleh, mungkin), shall (akan), will (akan),can (bisa), must (harus, pasti), could (bisa), have to (harus), might ( may (boleh, mungkin), should (sebaiknya, seharusnya), would (akan), ought to (sebaiknya, seharusnya), dan had better (sebaiknya).

1. Modals tidak ditambahi –s, -ed, atau –ing atau tidak dipengaruhi oleh past tense atau present tense atau tense yang lain.
Contoh:

• He canned speak three languanges. (salah)

• He can speak three languanges. (benar)

• He cans bring two balls (salah)

• He can brings two balls. (salah)

• He can bring two balls. (benar)

• He will can go with us. (salah)

• He can go with us. (benar)

• She musted study very hard. (salah)

• She must study very hard. (benar)

2. Modals diikuti kata kerja bentuk pertama
Setelah penggunaan modal, anda harus memakai kata kerja pertama. Kata kerja tersebut tidak ditambahi dengan s/es, -to, atau –ing.

Contoh:

• They can to go to the office. (salah)

• They can go to the office. (benar)

• We might taking a bus to her house. (salah)

• We might take a bus to her house. (benar)

- Berbeda dengan have to dan ought to? Karena dari sananya mengandung to, Anda tetap harus menggunakan kata kerja bentuk pertama setelah kedua modals tersebut.

• You ought clean your room. (salah)

• You ought to clean your room. (benar)

• You have type faster (salah)

• You have to type faster. (benar)

3. Kalimat negative dalam Modal
Untuk membuat kalimat negatif, tambahkan not atau n’t setelah modals.

Contoh:

• I cannot ride a bicycle very well. (atau: I can’t ride a bicycle very well).

• You should not go to home so late on a work night. (atau: You shouldn’t go to home so late on a work night.)

• He should not be late.

• They might not come to the office.

- Ingat: can+not ditulis sebagai cannot, bukan can not.

• You can not take the medicine. (salah)

• You cannot take the medicine. (benar)

- Khusus untuk have to dan ought to memakai do/does not (did not bila lampau) digunakan untuk membentuk kalimat negatif pada have to. Sementara itu, tambahkan not setelah ought (sebelum to) untuk membentuk kalimat negatif ought to.

Contoh:

• She do not have to speak it loud.

• We ought not to sing that song.

Catatan: Ough not to umumnya tidak digunakan oleh penutur bahasa Inggris. Mereka lebih suka menggunakan should not.

• You should not speak it loud.

4. Modals dipakai untuk semua subjek, kecuali shall

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH MEKANISME LOMBA STORY TELLING

Berikut adalah contoh mekanisme melaksanakan lomba story telling. Isinya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan kompetisi yang kalian adakan!!! Registrasi dan Syarat Pendaftaran: 1. Pendaftaran dimulai pada tanggal .... 2. Peserta lomba adalah siswa .... 3. Kontribusi setiap peserta lomba sebesar Rp..... 4. Setiap sekolah mengirimkan perwakilannya maksimal ..... dengan naskah yang berbeda. 5. Peserta wajib memberikan naskah story telling dalam bentuk print out sebanyak ..... rangkap naskah asli saat pendaftaran ulang. 6. Peserta wajib melakukan pendaftaran ulang terlebih dahulu dan wajib mengikuti upacara pembukaan. 7. Diperkenankan melakukan daftar ulang secepatnya sebelum pendaftaran ulang ditutup, pendaftaran ulang ditutup saat upacara pembukaan dimulai. Apabila daftar ulang telah ditutup dan masih ada peserta yang belum melakukan daftar ulang maka peserta tersebut tidak diperkenankan mengikuti lomba dan didiskualifikasi. 8. Pengocokan nomor peserta akan dibagikan s...

Language of Advertisement

ADVERTISEMENT Say the word advertising to someone and the immediate images will spring to mind: billboards, television ads, buses with banners, flyers. Advertising is ubiquitous in modern society, and while many people have some understanding of the power it wields over our everyday choices, few realize the subtle nuances of advertising that cause it to be so effective. Imperatives When it comes to advertising, you’ll find a huge tendency to use imperatives and adjectives. Imperatives leave people little room for argument - ‘buy our new product now’. The use of the imperative ‘now’ commands you in a subconscious way; it leaves a deeper imprint than the phrase ‘buy our new product’. Nike’s ‘Just Do It’ may be one of the most famous imperative slogans in advertising. The tagline gives you no room for argument, no room to back out or make a choice. It directs you in such a way that is bold and without remorse. The short, snappy nature of the tagline with the iconic tick has made it...

Metode & Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Bahasa

A. Metode Simak Metode simak adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui proses penyimakan atau pengamatan terhadap penggunaan bahasa yang diteliti. Metode ini hampir sama dengan metode pengamatan atau metode observasi dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah simak di sini bukan hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa lisan seperti pidato dan percakapan antar penutur suatu bahasa, tetapi juga termasuk untuk bahasa tulis, yaitu mengamati, membaca, dan memahami bahasa tulis yang ada dalam suatu teks tertulis seperti naskah cerita, berita surat kabar, dan naskah tertulis lainnya. Metode simak dapat diwujudkan dalam bentuk teknik pengumpulan data yang diberi nama sesuai dengan alat yang digunakannya seperti menyadap, melakukan percakapan, merekam, atau mencatat. Dari segi tahapan penggunaannya, teknik-teknik dalam metode simak ini dapat dibedakan menjadi dua jenis teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar adalah teknik yang harus digunakan oleh seorang pengumpul data t...