Langsung ke konten utama

PARIWISATA: Daya Tarik Wisata

Pengertian Usaha Daya Tarik Wisata
Usaha adalah upaya atau kegiatan yang mandiri. Daya tarik adalah sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan keanekaragaman alam dan budaya yang menjadi sasaran. Wisata adalah perjalanan atau berpergian yang menyenangkan. Usaha Daya Tarik Wisata adalah upaya atau kegiatan yang menggunakan sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dari alam maupun budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang menjadi sasaran tertentu guna untuk kunjungan wisatawan.

Pengertian Kawasan Pariwisata
Berdasarkan UU No.9 Tahun 1990 dijelaskan bahwa pengertian kawasan wisata adalah suatu kawasan yang mempunyai luas tertentu yang dibangun dan disediakan untuk kegiatan pariwisata. Apabila dikaitkan dengan pariwisata air, pengertian tersebut berarti suatu kawasan yang disediakan untuk kegiatan pariwisata dengan mengandalkan obyek atau daya tarik kawasan perairan.
Menurut Inskeep (1991:77) kawasan wisata sebagai area yang dikembangkan dengan penyediaan fasilitas dan pelayanan lengkap untuk rekreasi atau relaksasi, pendalaman suatu pengalaman atau kesehatan.

Pengertian Daya Tarik Wisata
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.

Menurut A. Yoeti dalam buku “Pengantar Ilmu Pariwisata” (1985) menyatakan bahwa daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu.

Menurut Nyoman S. Pendit dalam buku “Ilmu Pariwisata” (1994) mendefiniskan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.

Pembagian Usaha Daya Tarik Wisata
1. Daya tarik wisata alam
  • Flora fauna
  • Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan ekosistem hutan bakau
  • Gejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau
  • Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan, usaha perikanan
Contoh daya tarik wisata alam
  • Pesona dan keindahan Pulau Karimunjawa dengan segala potensinya
  • Pantai Kuta dan Tanah Lot di Bali
  • Pantai Parangtritis dan berbagai pantai di Yogyakarta, termasuk Kabupaten Gunungkidul
  • Dataran Tinggi Dieng dengan pesona negeri di atas awan, negeri pada dewa-dewi
  • Snorkeling di Kepulauan Seribu, Jakarta
  • Gunung Bromo di Jawa Timur yang sangat terkenal dan populer di dunia
  • Danau Toba
  • Gunung Rinjani
  • Taman Nasional Komodo
  • Taman Nasional Bunake
2. Daya Tarik Wisata Sosial Budaya
  • Museum
  • Peninggalan Sejarah
  • Upacara Adat
  • Seni Pertunjukan Dan Kerajinan. 
Contoh daya tarik wisata budaya
  • Prosesi pemotongan Anak Rambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah
  • Prosesi Sekaten Yogyakarta
  • Prosesi sedekah bumi di desa-desa
  • Upacara adat Meron di Sukolilo, Kabupaten Pati
  • Tradisi larung sesaji di laut
  • Prosesi adat di Bali, seperti Ngaben, upacara penguburan mayat di Truyan yang cukup mistis, upacara Ngurek, Melasti, Omed-omedan, Mepandes, Tumpek Landep, Mesuryak, Perang Pandan, dll
  • Kirab lurub dan ikan lengkur haul Sunan Prawoto di Sukolilo, Kabupaten Pati yang sering dikunjungi wisatawan asing mancanegara
3. Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Biasanya para wisatawan harus memiliki keahlian
  • Berburu
  • Mendaki Gunung
  • Arung Jeram
  • Tujuan Pengobatan
  • Agrowisata
Contoh daya tarik wisata minat khusus
  • Belanja di Malioboro Jogja
  • Rafting di Sungai Elo Magelang
  • Mendaki Gunung Merbabu, Slamet, Gede, Ciremai, Semeru, Ungaran, dll
  • Susur gua menjelajah perut bumi Pegunungan Kendeng di Goa Pancur, Kayen, Kabupaten Pati
  • Berkunjung ke wisata pembuatan batik di Pekalongan, Desa Bakaran Juwana, Solo, Jogja, dll
  • Ziarah ke makam-makam Walisongo, Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Bonang, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Drajad, Sunan Gresik
  • Ziarah ke makam tokoh, Presiden Soekarno, Soeharto, Gus Dur, dll
  • Ziarah ke makam para waliyullah
  • Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Borobudur, dll
  • Camping atau kemah ke tempat-tempat tertentu
Syarat Daerah Dengan Daya Tarik Wisata
What to see.
Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi wisatawan. What to see meliputi pemandangan alam, kegiatan, kesenian dan atraksi wisata. Maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat.

What to do.
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lama ditempat itu. Maksudnya adalah sesuatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat itu.

What to buy.
Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan
rakyat sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang ke tempat asal.

What to arrived.
Di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaimana kita mengunjungi daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan berapa lama tiba ketempat tujuan wisata tersebut.

What to stay.
Bagaimana wisatawan akan tingggal untuk sementara selama dia berlibut. Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintang atau hotel non berbintang dan sebagainya. Selain itu pada umunya daya tarik wisata suatu objek wisata berdasarkan atas:
  • Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih.
  • Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
  • Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka.
  • Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir.
  • Punya daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacaraupacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada masa lampau.
Suatu daerah dikatakan memiliki daya tarik wisata bila memiliki sifat:
  • Keunikan, contoh: bakar batu (di Papua) sebuah cara masak tradisional mulai dari upacara memotong hewan sampai membakar daging, sayuran dan umbi/talas yang disekam dalam lubang, ditutup batu lalu dibakar, serta keunikan cara memakan masakan tersebut.
  • Keaslian, alam dan adat yang dilakukan sehari-hari, dalam berpakaian dan kehidupan keluarga dimana seorang perempuan lebih mengutamakan menggendong babi yang dianggapnya sangat berharga dari pada menggendong anak sendiri.
  • Kelangkaan, sulit ditemui di daerah/negara lain.
  • Menumbuhkan semangat dan memberikan nilai bagi wisata.
Syarat Untuk Daerah Daya Tarik Wisata
Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber pada potensi daya tarik yang dimiliki objek tersebut dengan mengacu pada ceritera keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan, yaitu diantaranya adalah:

Kelayakan Finansial.
Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara komersial dan pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung-rugi sudah harus diperkirakan dari awal. Berapa tenggang waktu yang dibutuhkan untuk kembali modal pun sudah harus diramalkan.

Kelayakan Sosial Ekonomi Regional.
Studi kelayakan ini dilakukan untuk melihat apakah investasi yang ditanamkan untuk membangun suatu objek wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional; dapat menciptakan lapangan kerja berusaha, dapat meningkatkan penerimaan devisa, dapat meningkatkan penerimaan pada sektor yang lain seperti pajak, perindustrian, perdagangan, pertanian, dan lain sebagainya. Dalam kaitannya dengan hal ini pertimbangan tidak semata-mata komersial saja tetapi juga memperhatikan dampaknya secara lebih luas.

Layak Teknis.
Pembangunan objek wisata harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada. Tidaklah perlu memaksakan diri untuk membangun suatu objek wisata apabila daya dukung objek wisata tersebut rendah. Daya tarik suatu objek wisata tersebut membahayakan keselamatan para wisatawan.

Layak Lingkungan.
Analisis dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembangunan suatu objek wisata. Pembangunan objek wisata yang mengakibatkan rusaknya lingkungan harus dihentikan pembangunannya. Pebangunan objek wisata bukanlah untuk merusak lingkungan, tetapi sekedar memanfaatkan sumber daya alam untuk kebaikan manusia dan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia sehingga terciptanya keseimbangan, keselarasan, dan keserasian hubungan antara manusia dengan lingkungan alam dan manusia dengan Tuhannya.

Atraksi Wisata
Atraksi wisata seni, budaya, warisan sejarah, tradisi, kekayaan alam, hiburan, jasa, dan lain-lain hal yang merupakan daya tarik wisata didaerah tujuan wisata.

Atraksi wisata dapat berupa kejadian-kejadian tradisional, kejadian-kejadian yang tidak tetap, dan pembuatan keramik di Kasongan. Beberapa atraksi wisata di Indonesia yang sering dikunjungi wisatawan, misalnya perayaan Sekaten di Yogya dan Sala, Upacara Ngaben di Bali, gerhana matahari total, dan pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair). Berdasarkan pengertian objek wisata dan atraksi tersebut, dapatlah dikemukakan perbedaan dan persamaan antara objek wisata dan atraksi wisata. 

Meningkatkan Daya Tarik
Hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu DTW antara lain dapat dirinci sebagai berikut:

Benda-benda yang terdapat di alam sekitar
  • Iklim
  • Bentuk tanah dan pemandangan (land configuration and landscape)
  • Hutan belukar
  • Fauna dan flora
  • Pusat-pusat kesehatan (health center) 
Hasil ciptaan manusia (man made supply)
  • Momentum bersejarah dan sisa peradaban masa lalu
  • Museum, art galery, perpustakaan kesenian rakyat, dan handicraft.
  • Acara tradisional, pamderan, festival, upacara naik haji, upacara perkawinan, dan khitanan.
  • Rumah-rumah ibadah, seperti masjid, gereja, kuil, candi maupun pura. 
Tata cara hidup masyarakat (the way of life)
  • Pembakaran mayat (Ngaben) di Bali.
  • Upacara pemakaman mayat di Tanah Toraja.
  • Upacara Batagak Penghuku di Minangkabau.
  • Upacara khitanan di daerah Parahiyangan.
  • Tea ceremony di Jepang.
  • Upacara waisak di candi mendut dan brobudur.
Destinasi
Destinasi Pariwisata adalah area atau kawasan geografis yang berbeda dalam suatu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat unsur: daya tarik wisata, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, masyarakat serta wisatawan yang saling terkait dan melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan.

Daya tarik yang tidak atau belum dikembangankan merupakan sumber daya potensial dan belum dapat disebut daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH MEKANISME LOMBA STORY TELLING

Berikut adalah contoh mekanisme melaksanakan lomba story telling. Isinya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan kompetisi yang kalian adakan!!! Registrasi dan Syarat Pendaftaran: 1. Pendaftaran dimulai pada tanggal .... 2. Peserta lomba adalah siswa .... 3. Kontribusi setiap peserta lomba sebesar Rp..... 4. Setiap sekolah mengirimkan perwakilannya maksimal ..... dengan naskah yang berbeda. 5. Peserta wajib memberikan naskah story telling dalam bentuk print out sebanyak ..... rangkap naskah asli saat pendaftaran ulang. 6. Peserta wajib melakukan pendaftaran ulang terlebih dahulu dan wajib mengikuti upacara pembukaan. 7. Diperkenankan melakukan daftar ulang secepatnya sebelum pendaftaran ulang ditutup, pendaftaran ulang ditutup saat upacara pembukaan dimulai. Apabila daftar ulang telah ditutup dan masih ada peserta yang belum melakukan daftar ulang maka peserta tersebut tidak diperkenankan mengikuti lomba dan didiskualifikasi. 8. Pengocokan nomor peserta akan dibagikan s

Menulis E-mail Profesional dalam Bahasa Inggris

Menulis e-mail dalam Bahasa Inggris adalah latihan yang harus dilakukan dalam konteks aktivitas profesional saat ini. Salah tafsir, formulasi yang terlalu kaku, atau terlalu santai merupakan resiko ketika menerjemahkan e-mail dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Sehingga saat ini, penulis harus benar-benar menguasai tata cara berbahasa dan berkorespondensi dengan bahasa Inggris yang baik dan benar. Untuk menghindari salah korespondensi dalam bahasa Inggris, berikut ini adalah beberapa pengetahuan yang berguna untuk menyusun e-mail dalam bahasa Inggris yang profesional.  Untuk Siapa dan Untuk Apa? Saat ini banyak karyawan perusahaan yang bekerja dalam konteks internasional, untuk pertukaran komersial, untuk kemitraan, untuk pertanyaan tentang produk, dan lain-lain. Banyak pegawai mendapati diri mereka terpaksa untuk menghubungi profesional atau mitra yang berbasis di Inggris, Amerika atau di bagian dunia lainnya, sehingga harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Subjek

PARIWISATA BUDAYA: Sejarah dan Perkembangan Pariwisata

Asal Usul Pariwisata Perjalanan pada jaman primitif dilakukan untuk mencari makanan dengan berburu, kemudian berkembang dengan kegiatan berdagang, keagamaan, perang, bermigrasi dan kegiatan lainnya sesuai motivasinya. Pada era Romawi perjalanan juga dilakukan untuk kegiatan bersenang-senang (pleasure) pada resort di pinggir pantai. Pariwisata yang dikenal saat ini merupakan phenomena sejak 20 tahun yang lalu. Para pelaku sejarah mencatat bahwa kegiatan pariwisata dimulai di Inggris sejak terjadinya revolusi industri dengan munculnya kelompok kelas mengengah dan transportasi yang murah. Dengan adanya pesawat komersial dan perang dunia ke dua serta berkembangnya jet pada tahun 1950-an yang ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya perjalanan internasional perkembangan pariwisata menjadi semakin pesat. Sebelum Era Modern (sebelum 1920) Perjalanan pertama kali dilakukan oleh bangsa primitif dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk kelangsungan hidup. Tahu