Langsung ke konten utama

Mengenal Common European Framework of Reference for Languages (CEFR)

Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) atau Kesepakatan Uni Eropa untuk Jenjang Kompetensi Bahasa merupakan standar yang diakui secara internasional guna menggambarkan kompetensi berbahasa. CEFR diakui secara luas di seluruh Eropa, dan semakin umum di seluruh dunia.

CEFR merupakan tingkat kemahiran berbahasa asing berdasarkan pada kesepatan negara-negara Uni Eropa. Kesepakatan jenjang kompetensi bahasa ini adalah sebagai representasi dari tingkat kemampuan berbahasa yang telah diberlakukan sejak tahun 1971 dan merupakan sebuah kerja sama dari banyak anggota tenaga pengajar profesional di seluruh Eropa dan sekitarnya.

CEFR adalah suatu cara untuk menggambarkan seberapa baik kemampuan berbicara dan memahami suatu bahasa asing. Ada beberapa kerangka lain dengan tujuan yang serupa, misalnya Pedoman Kecakapan American Council on the Teaching of Foreign Languages (ACTFL), Canadian Language Benchmarks (CLB), dan skala Interagency Language Roundtable (ILR). CEFR tidak terikat pada tes bahasa tertentu.

CEFR merupakan skala Eropa dan secara khusus dirancang untuk diterapkan pada bahasa Eropa mana pun. Oleh karena itu dapat digunakan untuk menggambarkan kecakapan bahasa Inggris, kecakapan bahasa Jerman, atau kecakapan bahasa Estonia(jika Anda memiliki kecakapan tersebut).

CEFR menetapkan enam level penguasaan bahasa asing, yaitu: 
 A1
Beginner
 A2
Elementary
 B1
Intermediate
 B2
Upper intermediate
 C1
Advanced
 C2
Proficient

Dari mana CEFR berasal?
CEFR disusun oleh Dewan Eropa pada tahun 1990 sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mempromosikan kerja sama antara guru bahasa di semua negara di Eropa. Dewan Eropa juga ingin meningkatkan kejelasan bagi para pengusaha dan lembaga pendidikan yang perlu mengevaluasi kecakapan bahasa calon karyawan/mahasiswanya. Kerangka ini dimaksudkan untuk digunakan dalam pengajaran dan penilaian.

CEFR merupakan suatu kumpulan ‘pernyataan dapat melakukan’ yang mencantumkan fungsi-fungsi yang akan dapat dilakukan menggunakan bahasa asing di setiap tingkat kecakapan tertentu. Misalnya, salah satu pernyataan dapat melakukan di level B1 adalah “Dapat menghasilkan teks terhubung sederhana mengenai topik yang lazim atau terkait minat pribadi.” Seorang guru bahasa asing apa pun bisa menggunakan ‘pernyataan dapat melakukan’ ini untuk mengevaluasi kecakapan dan merancang pelajaran untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan.

Mengapa CEFR penting?
Di Eropa, CEFR semakin menjadi cara standar untuk menggambarkan tingkat kecakapan bahasa asing, terutama dalam lingkungan akademis. Jika mempelajari lebih dari satu bahasa, seperti kebanyakan orang Eropa, CEFR merupakan cara standar yang mudah untuk mencantumkan kemampuan dua bahasa atau lebih di profil atau daftar riwayat hidup kita. Di sekolah atau perguruan tinggi, CEFR merupakan kerangka standar di seluruh Eropa dan dapat digunakan tanpa syarat.

Di lingkungan perusahaan, CEFR tidak begitu dipahami secara luas. Jika memutuskan untuk menggunakan CEFR pada profil atau daftar riwayat hidup untuk alasan profesional, kita masih perlu menyertakan keterangan level, skor tes standar, dan contoh lingkungan penggunaan kemampuan bahasa (studi di luar negeri, bekerja di luar negeri, dll.).

Siapa yang menggunakan CEFR?
CEFR digunakan secara luas dalam pengajaran bahasa di Eropa, baik di sektor pendidikan publik maupun di sekolah bahasa swasta. Di banyak negara, CEFR telah menggantikan sistem penentuan level yang sebelumnya digunakan dalam pengajaran bahasa asing. Sebagian besar kementerian pendidikan di Eropa menetapkan sasaran berbasis CEFR yang jelas bagi semua siswa yang lulus dari sekolah menengah, misalnya B2 dalam bahasa asing pertama dan B1 untuk bahasa asing kedua mereka. Bagi pencari kerja, banyak orang dewasa di Eropa menggunakan skor tes standar, seperti TOEIC, untuk menggambarkan tingkat kecakapan bahasa Inggris mereka.

Penerapan CEFR di luar Eropa jauh lebih terbatas, meskipun beberapa negara di Asia dan Amerika Latin telah menerapkannya dalam sistem pendidikan mereka.

Bagaimana cara mengetahui level CEFR?

"Cara terbaik untuk mengetahui level CEFR adalah dengan mengikuti tes standar yang dirancang dengan baik."

Untuk mengetahui level CEFR dalam bahasa Eropa lainnya, semua tes penilaian yang paling umum telah selaras dengan CEFR. Kita perlu mengikuti tes yang berbeda, tergantung pada bahasanya. Tanyakan kepada lembaga resmi untuk bahasa di Eropa, misalnya Alliance Française untuk bahasa Prancis, Instituto Cervantes untuk bahasa Spanyol, atau Goethe Institute untuk bahasa Jerman. Saat ini, belum umum menggunakan level CEFR untuk menggambarkan tingkat kecakapan dalam bahasa non-Eropa.

Kritikan apa yang diterima oleh CEFR?
Awalnya, banyak pendidik yang mengkritik CEFR sehubungan dengan luasan tingkatnya. Masing-masing dari enam tingkat terdiri dari berbagai macam kecakapan dan kemampuan. Kecakapan seorang siswa yang baru saja mencapai level B1 cukup jauh di belakang siswa lainnya yang hampir, namun belum sepenuhnya menguasai semua kecakapan di level B2, sementara kedua siswa tersebut akan didefinisikan sebagai berada di level B1. Dari sudut pandang praktis, guru dituntut untuk membagi-bagi setiap enam level ke dalam sub-level yang lebih kecil guna merancang pelajaran dan penilaian.

Di luar Eropa, banyak negara telah memiliki tes penilaian yang diterapkan secara luas. Mereka tidak melihat nilai tambah untuk beralih ke kerangka penentuan tingkat lain yang tidak selaras dengan tes penilaian mereka saat ini. Terutama untuk bahasa Inggris, tes penilaian standar yang paling banyak digunakan ternyata tidak selaras dengan CEFR.

Komentar

  1. Jika anda hobi touring atau hobi mengkoleksi kendaraan bermotor, anda dapat mengujungi blog saya yang membahas tentang GPS Tracker
    untuk keamanan kendaraan bermotor :)
    GPS Tracker

    BalasHapus

  2. ayo menangkan uang setiap harinya di agen365*com
    WA : +85587781483

    BalasHapus
  3. JACKPOT yang besar hanya di AJOQQ :D
    WA : +855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH MEKANISME LOMBA STORY TELLING

Berikut adalah contoh mekanisme melaksanakan lomba story telling. Isinya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan kompetisi yang kalian adakan!!! Registrasi dan Syarat Pendaftaran: 1. Pendaftaran dimulai pada tanggal .... 2. Peserta lomba adalah siswa .... 3. Kontribusi setiap peserta lomba sebesar Rp..... 4. Setiap sekolah mengirimkan perwakilannya maksimal ..... dengan naskah yang berbeda. 5. Peserta wajib memberikan naskah story telling dalam bentuk print out sebanyak ..... rangkap naskah asli saat pendaftaran ulang. 6. Peserta wajib melakukan pendaftaran ulang terlebih dahulu dan wajib mengikuti upacara pembukaan. 7. Diperkenankan melakukan daftar ulang secepatnya sebelum pendaftaran ulang ditutup, pendaftaran ulang ditutup saat upacara pembukaan dimulai. Apabila daftar ulang telah ditutup dan masih ada peserta yang belum melakukan daftar ulang maka peserta tersebut tidak diperkenankan mengikuti lomba dan didiskualifikasi. 8. Pengocokan nomor peserta akan dibagikan s...

Language of Advertisement

ADVERTISEMENT Say the word advertising to someone and the immediate images will spring to mind: billboards, television ads, buses with banners, flyers. Advertising is ubiquitous in modern society, and while many people have some understanding of the power it wields over our everyday choices, few realize the subtle nuances of advertising that cause it to be so effective. Imperatives When it comes to advertising, you’ll find a huge tendency to use imperatives and adjectives. Imperatives leave people little room for argument - ‘buy our new product now’. The use of the imperative ‘now’ commands you in a subconscious way; it leaves a deeper imprint than the phrase ‘buy our new product’. Nike’s ‘Just Do It’ may be one of the most famous imperative slogans in advertising. The tagline gives you no room for argument, no room to back out or make a choice. It directs you in such a way that is bold and without remorse. The short, snappy nature of the tagline with the iconic tick has made it...

Metode & Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Bahasa

A. Metode Simak Metode simak adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui proses penyimakan atau pengamatan terhadap penggunaan bahasa yang diteliti. Metode ini hampir sama dengan metode pengamatan atau metode observasi dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah simak di sini bukan hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa lisan seperti pidato dan percakapan antar penutur suatu bahasa, tetapi juga termasuk untuk bahasa tulis, yaitu mengamati, membaca, dan memahami bahasa tulis yang ada dalam suatu teks tertulis seperti naskah cerita, berita surat kabar, dan naskah tertulis lainnya. Metode simak dapat diwujudkan dalam bentuk teknik pengumpulan data yang diberi nama sesuai dengan alat yang digunakannya seperti menyadap, melakukan percakapan, merekam, atau mencatat. Dari segi tahapan penggunaannya, teknik-teknik dalam metode simak ini dapat dibedakan menjadi dua jenis teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar adalah teknik yang harus digunakan oleh seorang pengumpul data t...