Langsung ke konten utama

Verbs

Dalam bahasa Inggris ada istilah part of speech atau kelas kata. Salah satu part of speech adalah verbs.  

Kata kerja (main verbs) memiliki makna yang berkaitan dengan action (tindakan), event (peristiwa/kejadian), dan state/stative (keadaan/situasi/kondisi).

Definisi verbs (kata kerja) adalah kata yang menunjukkan:

a. tindakan (contoh: to stand, to smile, to sing)

b. kejadian (contoh: to happen, to become)

c. keadaan (contoh: <to>be, to exist).

c. sikap (contoh: to agree, to disagree).


Berdasarkan fungsinya, verbs dibagi menjadi: 

a. Action Verbs (kata kerja aksi)

b. Linking Verbs (kata kerja penghubung)

c. Auxiliary Verbs/Helping Verbs (kata kerja bantu)


1. Action Verbs

Kata kerja yang tergolong ke dalam action verbs menyatakan kegiatan yang berupa aksi. Contohnya antara lain to run (berlari), to sleep (tidur), to bring (membawa). Berdasarkan objeknya, action verbs bisa dibagi lagi ke dalam dua jenis, yaitu Transitive Verbs dan Intransitive Verbs. 

a. Transitive Verbs

Transitive Verbs membutuhkan objek agar kalimat menjadi utuh dan memiliki makna. Dengan kata lain, objek yang mengikuti verbs mendapatkan aksi dari verbs tersebut. Contoh:

- I wash my car. 

- She raises her hands.

- We are learning English.

Kata 'wash', 'raise', dan 'learn' tidak dapat berdiri sendiri tanpa diikuti objek. 

b. Intransitive Verbs

Kata kerja jenis ini tidak membutuhkan objek langsung agar kalimatnya menjadi utuh dan memiliki makna. Contoh:

- He screamed when his friend surprised him.

Kata ‘scream’ tidak perlu memiliki objek yang mengikutinya untuk menjadi kalimat sempurna. Jika kita menghilangkan frasa keterangan dan hanya menyisakan ‘He screamed’, kalimat ini masih memiliki makna.

- The guest arrived later than usual. 

- She reads fast.


2. Linking Verbs

Beberapa kata kerja utama (main verbs) adalah linking verb. Linking verb adalah kata kerja yang tidak diikuti oleh objects, melainkan diikuti oleh frasa yang memberi tambahan informasi mengenai subject seperti noun phrase, adjective phrase, adverbial phrase, dan prepositional phrase. Contoh: appeared, be, become, feel, get, look, remain, seem, smell, sound, taste.

Contoh kalimat:

These shoes feel good.


3. Auxiliary Verbs/Helping Verbs

Auxiliary terletak sebelum kata kerja utama (main verbs). Dalam bahasa inggris ada tiga auxiliary verb, yaitu:

a. Auxiliary 'be'

b. Auxiliary 'do'

c. Auxiliary 'have'

Berikut penjelasan dari auxiliary be, do, dan have.


a. Auxiliary Be

Auxiliary be digunakan untuk mengindikasikan continuous tense dan passive voice.

contoh:

I am waiting for so long. (continuous tense)

His phone was stolen. (passive)


b. Auxiliary Do

Auxiliary do digunakan pada struktur kalimat negatif, interogatif, dan penekanan.

contoh:

Does she stay here? (interrogative)

He didn’t know about her. (negative)

I do like you! (emphatic, with spoken stress on 'do')


c. Auxiliary Have

Auxiliary have digunakan untuk mengindikasikan perfect tense

contoh:

I have got my license (present perfect)

He had seen my office. (past perfect)


d. Modal Auxiliary Verbs

Penjelasan modal verbs klik disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode & Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Bahasa

A. Metode Simak Metode simak adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui proses penyimakan atau pengamatan terhadap penggunaan bahasa yang diteliti. Metode ini hampir sama dengan metode pengamatan atau metode observasi dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah simak di sini bukan hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa lisan seperti pidato dan percakapan antar penutur suatu bahasa, tetapi juga termasuk untuk bahasa tulis, yaitu mengamati, membaca, dan memahami bahasa tulis yang ada dalam suatu teks tertulis seperti naskah cerita, berita surat kabar, dan naskah tertulis lainnya. Metode simak dapat diwujudkan dalam bentuk teknik pengumpulan data yang diberi nama sesuai dengan alat yang digunakannya seperti menyadap, melakukan percakapan, merekam, atau mencatat. Dari segi tahapan penggunaannya, teknik-teknik dalam metode simak ini dapat dibedakan menjadi dua jenis teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar adalah teknik yang harus digunakan oleh seorang pengumpul data t...

CONTOH MEKANISME LOMBA STORY TELLING

Berikut adalah contoh mekanisme melaksanakan lomba story telling. Isinya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan kompetisi yang kalian adakan!!! Registrasi dan Syarat Pendaftaran: 1. Pendaftaran dimulai pada tanggal .... 2. Peserta lomba adalah siswa .... 3. Kontribusi setiap peserta lomba sebesar Rp..... 4. Setiap sekolah mengirimkan perwakilannya maksimal ..... dengan naskah yang berbeda. 5. Peserta wajib memberikan naskah story telling dalam bentuk print out sebanyak ..... rangkap naskah asli saat pendaftaran ulang. 6. Peserta wajib melakukan pendaftaran ulang terlebih dahulu dan wajib mengikuti upacara pembukaan. 7. Diperkenankan melakukan daftar ulang secepatnya sebelum pendaftaran ulang ditutup, pendaftaran ulang ditutup saat upacara pembukaan dimulai. Apabila daftar ulang telah ditutup dan masih ada peserta yang belum melakukan daftar ulang maka peserta tersebut tidak diperkenankan mengikuti lomba dan didiskualifikasi. 8. Pengocokan nomor peserta akan dibagikan s...

Game: Collect The Letters!