Langsung ke konten utama

8 Tips Untuk Presentasi yang Lebih Efektif

Anda sering melakukan presentasi. Tapi, mungkin ada yang merasa kalau hasil yang diharapkan dari presentasi itu masih kurang maksimal. Bisa jadi, presentasi Anda masih kurang efektif.
Efektif atau tidaknya sebuah presentasi memang dipengaruhi oleh berbagai hal. Yang paling utama adalah materi presentasi dan kecakapan presentasi saat membawakannya. Untuk itu, dibutuhkan persiapan yang cukup matang sebelum melakukan presentasi, termasuk oleh orang yang bisa digolongkan sebagai presenter terkenal.
Tapi, mengapa presentasi Anda dirasa masih kurang efektif? Mungkin ada beberapa hal yang kurang Anda persiapkan, atau luput dari perhatian Anda saat tampil membawakan presentasi.

Berikut adalah beberapa tips agar bisa membawakan presentasi yang lebih efektif:

1. Jalin hubungan yang hangat dengan audiens
Anda bisa menunjukkan hubungan yang hangat dengan para audiens dengan cara menunjukkan passion Anda, khususnya mengenai materi presentasi yang Anda bawakan. Caranya dengan gaya berkomunikasi Anda.
Kalau dari gaya bicara dan bahasa tubuh Anda saja tidak menunjukkan bahwa Anda antusias dengan materi presentasi yang Anda bawakan, para audiens juga tidak akan memberikan tanggapan yang positif. Tanggapan yang positif dari para audiens menunjukkan bahwa presentasi Anda efektif.

2. Fokuslah pada apa yang diperlukan oleh audiens
Materi presentasi Anda haruslah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para audiens. Jika Anda menyampaikan sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh para audiens, maka tentu saja mereka tidak akan memberikan respon seperti yang Anda harapkan.
Selain itu selama presentasi, Anda juga harus fokus pada reaksi yang diberikan oleh para audiens. Apakah mereka terlihat antusias mendengarkan, mencatat, atau malah terlihat mengantuk.
Jika Anda merasa bahwa respon para audiens tidak sesuai dengan apa yang Anda harapkan, padahal Anda merasa bahwa materi itu penting untuk disampaikan, maka Anda harus segera mengubah strategi presentasi. Misalnya dengan memberikan kuis atau kejutan lainnya.
Artinya, mengenal siapa yang akan menjadi audiens Anda adalah suatu kewajiban. jadi, Anda bisa mempersiapkan materi dan strategi presentasi yang memang sesuai dengan kebutuhan mereka.

3. Senyum dan kontak mata
Sepertinya mudah untuk berbicara sambil tersenyum dan melakukan kontak mata dengan para audiens. Hal itu tidak akan semudan yang dibayangkan, namun harus Anda lakukan.
Senyum dan kontak mata menunjukkan bahwa Anda menghargai para audiens Anda. Keduanya dapat membuantu audiens untuk merasa dekat dengan Anda dan materi yang sedang Anda bawakan.
Selain itu, senyum dan kontak mata juga dapat membantu saat Anda tiba-tiba diserang rasa gugup di atas panggung. Dengan tersenyum dan melakukan kontak mata, Anda akan merasa lebih intim dengan para audiesn Anda. Anda tidak lagi akan merasa berbicara di depan orang-orang asing, tapi dengan teman-teman Anda.
Untuk bisa tampil rileks sehingga mudah tersenyum dan melakukan kontak mata dengan para audiens, lagi-lagi Anda harus mengenal mereka.

4. Jangan bertele-tele
Saat menyampaikan presentasi, Anda harus berkonsentrasi pada apa yang menjadi poin penting materi presentasi Anda.
Sedikit bumbu bisa jadi dibutuhkan untuk menyegarkan suasana. Tapi, sebaiknya tidak melenceng dari inti pesan yang akan disampaikan. Jadi, persiapkan apa yang akan menjadi pembukaan, isi dan penutup presentasi dengan baik.
Periksa lagi baik-baik materi Anda. Jika Anda merasa ada hak yang tidak nyambung dengan pokok pesan materi presentasi Anda, sebaiknya langsung dihapus saja.

5. Perhatikan suara Anda
Suara kadang-kadang dapat mempengaruhi suatu proses komunikasi.
Untuk menjadi seorang presenter yang memukau, Anda tidak perlu memiliki suara emas. Anda cukup berbicara dengan nada dan volume yang sesuai dengan materi presentasi Anda. Mainkan emosi audiens Anda dengan nada bicara yang naik-turun dan suara yang kadang-kadang keras dan kadang-kadang pelan.
Dengan ‘memainkan’ nada bicara dan suara ketika sedang menyampaikan presentasi, maka Anda juga akan membuat audiens lebih tertarik dan tidak merasa cepat bosan.

6. Mulailah dengan pembukaan yang nendang
Di sinilah pentingnya Anda mempersiapkan materi pembukaan presentasi Anda dengan baik dan matang. Pada bagian inilah yang akan menentukan apakah audiens akan merasa tertarik dengan keseluruhan presentasi Anda atau tidak
Cobalah membuka presentasi dengan cerita. Cerita biasanya dapat menarik perhatian para audiens, apalagi cerita yang menyentuh atau dekat dengan keseharian mereka.

7. Gunakan bahasa tubuh
Sebelumnya sudah dibahas mengenai senyum dan kontak mata. Keduanya termasuk bahasa tubuh.
Selain kedua hal itu, bahasa tubuh lain juga dapat Anda gunakan selama menyampaikan presentasi. Bahasa tubuh seperti gerakan tangan, langkah maju atau mundur, atau posisi berdiri dapat menunjukkan bahwa Anda sedang memberikan penegasan pada bagian tertentu saat menyampaikan materi presentasi.
Bahasa tubuh yang tepat dapat membuat audiens semakin tertarik dan antusias untuk mendengarkan Anda.
Bahasa tubuh yang menunjukkan keyakinan dan rasa percaya diri Anda juga meningkatkan kepercayaan para audiens kepada Anda.

8. Rileks dan nikmati
Jika Anda terlihat tegang ketika menyampaikan presentasi, maka audiens akan melihatnya sebagai rasa tidak percaya diri. Anda juga tidak akan dapat berbicara dengan lancar dan teratur. Tentu audiens tidak akan nyaman saat mendengarkan Anda berbicara dengan cara seperti itu.
Sebaliknya, ketika Anda berbicara dengan santai dan tampak menikmati apa yang Anda lakukan, suara dan nada bicara Anda akan lebih enak didengarkan. Raut wajah Anda juga akan membuat audiens lebih rileks dan nyaman saat mendengarkan Anda. Jadi, apa yang Anda sampaikan akan lebih dapat mereka terima dengan baik.
Intinya, ketika Anda dapat membuat audiens Anda lebih nyaman ketika sedang mendengarkan presentasi Anda, maka mereka akan lebih mudah menerima apa yang Anda sampaikan.

Melakukan presentasi yang efektif memang tidak mudah, tapi semua itu dapat dipelajari.



Sumber: presentasi.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH MEKANISME LOMBA STORY TELLING

Berikut adalah contoh mekanisme melaksanakan lomba story telling. Isinya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan kompetisi yang kalian adakan!!! Registrasi dan Syarat Pendaftaran: 1. Pendaftaran dimulai pada tanggal .... 2. Peserta lomba adalah siswa .... 3. Kontribusi setiap peserta lomba sebesar Rp..... 4. Setiap sekolah mengirimkan perwakilannya maksimal ..... dengan naskah yang berbeda. 5. Peserta wajib memberikan naskah story telling dalam bentuk print out sebanyak ..... rangkap naskah asli saat pendaftaran ulang. 6. Peserta wajib melakukan pendaftaran ulang terlebih dahulu dan wajib mengikuti upacara pembukaan. 7. Diperkenankan melakukan daftar ulang secepatnya sebelum pendaftaran ulang ditutup, pendaftaran ulang ditutup saat upacara pembukaan dimulai. Apabila daftar ulang telah ditutup dan masih ada peserta yang belum melakukan daftar ulang maka peserta tersebut tidak diperkenankan mengikuti lomba dan didiskualifikasi. 8. Pengocokan nomor peserta akan dibagikan s

Menulis E-mail Profesional dalam Bahasa Inggris

Menulis e-mail dalam Bahasa Inggris adalah latihan yang harus dilakukan dalam konteks aktivitas profesional saat ini. Salah tafsir, formulasi yang terlalu kaku, atau terlalu santai merupakan resiko ketika menerjemahkan e-mail dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Sehingga saat ini, penulis harus benar-benar menguasai tata cara berbahasa dan berkorespondensi dengan bahasa Inggris yang baik dan benar. Untuk menghindari salah korespondensi dalam bahasa Inggris, berikut ini adalah beberapa pengetahuan yang berguna untuk menyusun e-mail dalam bahasa Inggris yang profesional.  Untuk Siapa dan Untuk Apa? Saat ini banyak karyawan perusahaan yang bekerja dalam konteks internasional, untuk pertukaran komersial, untuk kemitraan, untuk pertanyaan tentang produk, dan lain-lain. Banyak pegawai mendapati diri mereka terpaksa untuk menghubungi profesional atau mitra yang berbasis di Inggris, Amerika atau di bagian dunia lainnya, sehingga harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Subjek

PARIWISATA BUDAYA: Sejarah dan Perkembangan Pariwisata

Asal Usul Pariwisata Perjalanan pada jaman primitif dilakukan untuk mencari makanan dengan berburu, kemudian berkembang dengan kegiatan berdagang, keagamaan, perang, bermigrasi dan kegiatan lainnya sesuai motivasinya. Pada era Romawi perjalanan juga dilakukan untuk kegiatan bersenang-senang (pleasure) pada resort di pinggir pantai. Pariwisata yang dikenal saat ini merupakan phenomena sejak 20 tahun yang lalu. Para pelaku sejarah mencatat bahwa kegiatan pariwisata dimulai di Inggris sejak terjadinya revolusi industri dengan munculnya kelompok kelas mengengah dan transportasi yang murah. Dengan adanya pesawat komersial dan perang dunia ke dua serta berkembangnya jet pada tahun 1950-an yang ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya perjalanan internasional perkembangan pariwisata menjadi semakin pesat. Sebelum Era Modern (sebelum 1920) Perjalanan pertama kali dilakukan oleh bangsa primitif dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk kelangsungan hidup. Tahu