Langsung ke konten utama

Bagan Penelitian dan Road Map Penelitian

Dalam melakukan perencanaan penelitian adalah sebuah hal yang lazim bagi seorang peneliti ataupun dosen untuk memiliki apa yang disebut dengan bagan dan road map atau peta jalan penelitian. Namun demikian, seringkali masih dirasakan sulit untuk dapat membedakan kedua hal tersebut, meskipun pada hakikatnya keduanya jelas berbeda namun tetap memiliki keterkaitan.
Road map penelitian atau peta jalan penelitian memiliki tiga komponen penting yang harus saling terkait satu dengan yang lainnya. Ketiga komponen tersebut adalah: 1) aktifitas penelitian yang telah dilakukan, 2) aktifitas penelitian yang pada periode ini akan dilakukan, dan 3) aktifitas penelitian pada periode berikutnya yang akan menuntun seorang peneliti mencapai tujuan akhirnya. Dengan demikian jelas bahwa peta jalan akan dapat memperlihatkan keterkaitan antara aktifitas penelitian yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh seorang peneliti.
Salah satu kekeliruan yang umum terjadi adalah pada saat seorang peneliti membangun road map penelitiannya maka seringkali yang diletakkan pada bagian penelitian terdahulu adalah milik peneliti lain. Hal ini kurang tepat, karena sepatutnya road map penelitian memang menggambarkan aktifitas perseorangan dari seorang peneliti. Road map penelitian dapat dibuat dalam berbagai bentuk diagram seperti misalnya fishbone diagram ataupun diagram dalam bentuk lainnya selama substansinya tetap tersampaikan.
Berbeda dengan road map penelitian, maka bagan atau diagram alur penelitian merupakan tahapan aktifitas yang akan dilakukan untuk menyelesaikan sebuah penelitian pada suatu periode. Bagan atau diagram alur penelitian umumnya dibuat per tahun sesuai dengan periode penelitian yang dijalani. Selanjutnya, pada abaga atau diagram alur penelitian akan terlihat secara lebih detil teknis aktifitas penelitian yang akan dilakukan.Baik road map maupun bagan penelitian merupakan salah satu komponen penting pada saat seorang peneliti mengembangkan proposal guna mengajukan hibah penelitian baik ke Kemristekditi maupun lembaga-lembaga penyedia dana hibah penelitian lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Language of Advertisement

ADVERTISEMENT Say the word advertising to someone and the immediate images will spring to mind: billboards, television ads, buses with banners, flyers. Advertising is ubiquitous in modern society, and while many people have some understanding of the power it wields over our everyday choices, few realize the subtle nuances of advertising that cause it to be so effective. Imperatives When it comes to advertising, you’ll find a huge tendency to use imperatives and adjectives. Imperatives leave people little room for argument - ‘buy our new product now’. The use of the imperative ‘now’ commands you in a subconscious way; it leaves a deeper imprint than the phrase ‘buy our new product’. Nike’s ‘Just Do It’ may be one of the most famous imperative slogans in advertising. The tagline gives you no room for argument, no room to back out or make a choice. It directs you in such a way that is bold and without remorse. The short, snappy nature of the tagline with the iconic tick has made it...

CONTOH MEKANISME LOMBA STORY TELLING

Berikut adalah contoh mekanisme melaksanakan lomba story telling. Isinya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan kompetisi yang kalian adakan!!! Registrasi dan Syarat Pendaftaran: 1. Pendaftaran dimulai pada tanggal .... 2. Peserta lomba adalah siswa .... 3. Kontribusi setiap peserta lomba sebesar Rp..... 4. Setiap sekolah mengirimkan perwakilannya maksimal ..... dengan naskah yang berbeda. 5. Peserta wajib memberikan naskah story telling dalam bentuk print out sebanyak ..... rangkap naskah asli saat pendaftaran ulang. 6. Peserta wajib melakukan pendaftaran ulang terlebih dahulu dan wajib mengikuti upacara pembukaan. 7. Diperkenankan melakukan daftar ulang secepatnya sebelum pendaftaran ulang ditutup, pendaftaran ulang ditutup saat upacara pembukaan dimulai. Apabila daftar ulang telah ditutup dan masih ada peserta yang belum melakukan daftar ulang maka peserta tersebut tidak diperkenankan mengikuti lomba dan didiskualifikasi. 8. Pengocokan nomor peserta akan dibagikan s...

Metode & Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Bahasa

A. Metode Simak Metode simak adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui proses penyimakan atau pengamatan terhadap penggunaan bahasa yang diteliti. Metode ini hampir sama dengan metode pengamatan atau metode observasi dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah simak di sini bukan hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa lisan seperti pidato dan percakapan antar penutur suatu bahasa, tetapi juga termasuk untuk bahasa tulis, yaitu mengamati, membaca, dan memahami bahasa tulis yang ada dalam suatu teks tertulis seperti naskah cerita, berita surat kabar, dan naskah tertulis lainnya. Metode simak dapat diwujudkan dalam bentuk teknik pengumpulan data yang diberi nama sesuai dengan alat yang digunakannya seperti menyadap, melakukan percakapan, merekam, atau mencatat. Dari segi tahapan penggunaannya, teknik-teknik dalam metode simak ini dapat dibedakan menjadi dua jenis teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar adalah teknik yang harus digunakan oleh seorang pengumpul data t...