Langsung ke konten utama

MENULIS BUKU AJAR BERBASIS HASIL PENELITIAN

Berdasarkan sumber materinya, buku ajar dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  • Buku ajar yang berasal dari hasil penelitian 
  • Buku ajar yang berasal dari kajian teoretis
Buku ajar yang berasal dari hasil penelitian disusun berdasarkan hasil penelitian
  • Penelitian yang dilakukan penulis sendiri
  • Penelitian beberapa peneliti lain
Strategi mengembangkan buku ajar berdasarkan hasil penelitian penulis 
  • Beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan buku ajar: 
  • Penulis harus mengadakan penelitian jika peneliti belum pernah meneliti
  • Penelitian yang dilakukan mengacu kepada silabus atau ruang lingkup mata kliah yang diajarkan
  • Ada kesesuaian materi pada silabus dengan hasil penelitian
  • Ada penggabungkan konsep teoretis dengan hasil penelitian (bukan hanya hasil penelitian saja)
Pengembangan hasil penelitian menjadi buku ajar
  • Mencermati semua KD yang akan disusun ke dalam materi ajar
  • Menentukan KD yang materinya akan disusun berdasarkan konsep teoretis dan materi ajar yang disusun berdasarkan hasil penelitian
  • Jika KD belum ada pada silabus,  perlu ditambahkan atau mengganti KD tertentu (pembaharuan silabus)
  • Menentukan materi ajar pada silabus yang bisa dikembangkan dari hasil penelitian 
  • Mereduksi hasil penelitian menjadi buku ajar
  • Mengubah bahasa laporan penelitian menjadi bahasa buku
  • Menggabungkan materi yang berasal dari konsep teoretis dengan hasil penelitian
Mereduksi hasil penelitian menjadi buku ajar
  • Perlu diingat hasil penelitian tidak bisa begitu saja dimasukkan dalam buku ajar
  • Harus dilakukan reduksi laporan penelitian menjadi materi dalam buku ajar
  • Reduksi berarti pengurangan, pemotongan (KBBI, 1997)
  • Mereduksi laporan penelitian menjadi materi ajar adalah kegiatan menyeleksi, menyederhakan, mengurangi, menyesuaikan laporan penelitian untuk disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar 
.
.
.
Sumber:
Materi Workshop Penulisan  Buku Ajar bagi Dosen Kopertis VI Angkatan I oleh Markhamah, 21-23 September 2015 di Kopertis Wilayah VI Semarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH MEKANISME LOMBA STORY TELLING

Berikut adalah contoh mekanisme melaksanakan lomba story telling. Isinya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan kompetisi yang kalian adakan!!! Registrasi dan Syarat Pendaftaran: 1. Pendaftaran dimulai pada tanggal .... 2. Peserta lomba adalah siswa .... 3. Kontribusi setiap peserta lomba sebesar Rp..... 4. Setiap sekolah mengirimkan perwakilannya maksimal ..... dengan naskah yang berbeda. 5. Peserta wajib memberikan naskah story telling dalam bentuk print out sebanyak ..... rangkap naskah asli saat pendaftaran ulang. 6. Peserta wajib melakukan pendaftaran ulang terlebih dahulu dan wajib mengikuti upacara pembukaan. 7. Diperkenankan melakukan daftar ulang secepatnya sebelum pendaftaran ulang ditutup, pendaftaran ulang ditutup saat upacara pembukaan dimulai. Apabila daftar ulang telah ditutup dan masih ada peserta yang belum melakukan daftar ulang maka peserta tersebut tidak diperkenankan mengikuti lomba dan didiskualifikasi. 8. Pengocokan nomor peserta akan dibagikan s...

Language of Advertisement

ADVERTISEMENT Say the word advertising to someone and the immediate images will spring to mind: billboards, television ads, buses with banners, flyers. Advertising is ubiquitous in modern society, and while many people have some understanding of the power it wields over our everyday choices, few realize the subtle nuances of advertising that cause it to be so effective. Imperatives When it comes to advertising, you’ll find a huge tendency to use imperatives and adjectives. Imperatives leave people little room for argument - ‘buy our new product now’. The use of the imperative ‘now’ commands you in a subconscious way; it leaves a deeper imprint than the phrase ‘buy our new product’. Nike’s ‘Just Do It’ may be one of the most famous imperative slogans in advertising. The tagline gives you no room for argument, no room to back out or make a choice. It directs you in such a way that is bold and without remorse. The short, snappy nature of the tagline with the iconic tick has made it...

Metode & Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Bahasa

A. Metode Simak Metode simak adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui proses penyimakan atau pengamatan terhadap penggunaan bahasa yang diteliti. Metode ini hampir sama dengan metode pengamatan atau metode observasi dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah simak di sini bukan hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa lisan seperti pidato dan percakapan antar penutur suatu bahasa, tetapi juga termasuk untuk bahasa tulis, yaitu mengamati, membaca, dan memahami bahasa tulis yang ada dalam suatu teks tertulis seperti naskah cerita, berita surat kabar, dan naskah tertulis lainnya. Metode simak dapat diwujudkan dalam bentuk teknik pengumpulan data yang diberi nama sesuai dengan alat yang digunakannya seperti menyadap, melakukan percakapan, merekam, atau mencatat. Dari segi tahapan penggunaannya, teknik-teknik dalam metode simak ini dapat dibedakan menjadi dua jenis teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar adalah teknik yang harus digunakan oleh seorang pengumpul data t...