Tujuan menulis untuk dosen dapat dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan Umum
- Mendokumentasikan hasil TRI DHARMA (pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat)
- Replikasi Keilmuan hingga dapat memberi manfaat akademik
- Sarana Belajar Sivitas Akademika
Tujuan Khusus
- Menciptakan Budaya Meneliti dan Menulis
- Memperkaya Wawasan AkademikK Dosen
- Membangun Budaya Rujukan
- Membangun Pola Berpikir Sistematik Konstruktif
Definisi Buku
Terdapat banyak definisi, beberapa diantaranya :
- Buku adalah lembar kertas yang berjilid berisi atau kosong” (Kamus besar bahasa Indonesia, 2015).
- Buku adalah kumpuln kertas atu bhn lainnya yang dijilid menjadi stu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar” (wikipedia.org, 2015)
Terdapat beberapa jenis buku yang berkaitan dengn aktivitas tridharma perguruan tinggi di lingkungan pendidikn tinggi, yaitu:
- 1. Monograf
- 2. Buku Referensi
- 3. Buku jar
- 4. Diktat
- 5. Modul ajar
- 6. Penuntun praktikum
Jenis Buku
- Monograf adalah sebutan lain untuk buku, dan digunakan untuk membedakan terbitan tersebut dengan terbitan berseri. Monograf berisi satu topik atau sejumlah topik (subjek) yang berkaitan, dan biasanya ditulis oleh satu orang. Selain itu, monograf merupakan terbitan tunggal yang selesai dalam satu jilid dan tidak berkelanjutan.
- Buku Ajar Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebar luaskan.
- Buku teks atau buku referensi adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu. Buku teks membahas topik yang cukup luas (satu bidang ilmu). Urutan materi dan struktur buku teks disusun berdasarkan logika bidang ilmu (content oriented), diterbit secara resmi untuk dipasarkan.
- Buku Diktat Diktat adalah bahan ajar untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebar luaskan kepada peserta kuliah.
Perbedaan Buku Teks, Buku Ajar dan Buku DIKTAT
Angka kredit maksimal untuk buku teks dan buku ajar 20 per buku dengan batas kepatutan 1 buku per tahun, untuk buku Diktat Angka kredit maksimal 5 per buku dengan batas kepatutuan 1 diktat per semester
Perbedaan Buku Teks Dengan Buku Ajar:
- 1.Tujuan Penulisan (pada buku ajar ditujukan sebagai kelengkapan proses pembelajaran)
- 2.Ruang Lingkup Penulisan (pada buku ajar dibatasi Kurikulum dan Silabus)
- 3.Orientasi Penulisan (berorientasi pada proses transfer pengetahuan terstruktur)
- 4.Format, yang meliputi tata letak (Lay Out) dan Sistematika Penulisan
Buku Teks
Buku Rujukan dalam lingkup disiplin ilmu yang bersifat lebih luas dan dapat dimanfaatkan oleh oleh lebih banyak kalangan, seperti peneliti, pengamat, atau bahkan peminat .
Buku Ajar
Bagian dari kelengkapan atau sarana pembelajaran yang memiliki misi menghantarkan materi sesuai dengan kurikulum dan silabus.
Kaidah Penting Penulisan Buku Ajar dan Buku Teks
- Kaidah bahasa yang baik dan benar meliputi penulisan di tingkat huruf, kata, kalimat, dan struktur bahasa yang tepat, cermat, serta runtut.
- Konsisten pada sistematika penulisan yang runtut tercerin dalam bab, sub bab, sampai penutup.
- Pengutipan langsung dan tidak langsung harus sesuai etka ilmiah.
- Penulisan daftar kepustakaan sesuai dengan standar akademik yang berlaku.
Mata ajar/mata kuliah yang akan dibuat buku ajar termasuk dalam bagian pembuka yang disebut Tinjauan Mata Kuliah yang antara lain terdiri dari:
- 1. Deskripsi singkat mata kuliah
- 2. Rencana Pembelajaran
- 3. Manfaat dan Guna mata kuliah
- 4. Tujuan Instruksional Umum/Kompetensi yang ingin dicapai
- 5. Kerangka Buku dari awal sampai akhir
- 6. Cara atau petunjuk bagi mahasiswa dalam membaca dan memanfaatkan buku tersebut
Sistematika Dasar Dalam Penulisan Buku Ajar:
- 1. Mengacu pada tujuan umum dan khusus pembelajaran
- 2. Kandungannya adalah materi pembelajaran atau kajian teoritik dalam ranah terkait
- 3. Ditulis berdasar kronologi dan memiliki keseragaman alur
- 4. Menyajikan studi kasus
- 5. Dilengkapi proses evalasi
- 6. Dilengkapi daftar kepustakan, indeks, dan bibliografi
Syarat dan Prasyarat
- 1. Memiliki unsur kebaruan sesuai dengan perkembangan ilmu terkini
- 2. Relevansi dengan disiplin ilmu
- 3. Reliabilitas
- 4. Menjujjung tinggi asas kejujuran
Angka Kredit Kumulatif Paling Rendah
Dari Tugas Pokok (90%) dan Penunjang (10%)
Komponen Kegiatan Pendidikan, Pelaksanaan Pendidikan, dan Angka Kredit
Kegiatan Penelitian dan Publikasi
Kriteria dan Ragam Buku yang Peroleh KUM
Kriteria buku yang memuat hasil penelitian atau hasil pemikiran:
- a. Memiliki ISBN
- b. Tebal paling sedikit 40 (empat puluh) halaman cetak
- c. Ukuran: minimal 15,5 cm x 23 cm.
- d. Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi.
- e. Isi tidak menyimpang dari falsafah Pancasila dan UUD 1945.
Monograf
- Substansi:satu hal dalam satu bidang ilmu
- Memenuhi Kaidah penulisan ilmiah yang utuh (rumusan masalah, pemecahan masalah, dukungan teori mutakhir, kesimpulan dan daftar pustaka)
- Dalam bentuk buku (referensi)
- Disebarluaskan
- Tebal paling sedikit 40 halaman (15.5 cm x 23 cm)
- Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/organisasi/PT
- ISBN, dan diedarkan • Tidak menyimpang dari Panca Sila dan UUD 1945
- Batas Kepatutan: 1 buku/tahun
- Angka Kredit Maksimal: 20
Buku Referensi:
- Substansi satu bidang ilmu
- Memenuhi kaidah penulisan ilmiah yang utuh
- Tebal paling sedikit 40 halaman (15.5 cm x 23 cm)
- Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/organisasi/PT
- ISBN, dan diedarkan
- Tidak menyimpang dari Panca Sila dan UUD 1945
- Batas Kepatutan: 1 buku/tahun
- Angka Kredit Maksimal: 40
Buku Teks/Buku Ajar
Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebar luaskan.
- Diketik dengan komputer huruf Times New Roman (font 12) pada kertas ukuran A4 dengan jarak 1,5 spasi, beserta softcopy dalam CD.
- Jumlah halaman buku tidak kurang dari 200 halaman, tidak termasuk Prakata, Daftar Isi, dan Lampiran.
- Unsur buku yang harus ada: Prakata, Daftar Isi, Batang tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian, Daftar Pustaka, Glosarium, Indeks (sebaiknya).
- Penulisan Buku Ajar termasuk dalam kegiatan melaksanakan pengajaran, yaitu mengembangkan bahan pengajaran tahun
- Angka kredit 20 per buku
- Batas kepatutan buku ajar/buku teks adalah 1 Buku/Tahun
Diktat
- Bahan Ajar Untuk Suatu Mata Kuliah
- Ditulis oleh Pengajar Mata Kuliah Tersebut
- Mengikuti Kaidah Penulisan Ilmiah
- Disebarluaskan Kepada Peserta Kuliah
- Angka Kredit Maksimal: 5
Modul
- Bagian dari Bahan Ajar
- Ditulis oleh Pengajar Mata Kuliah Tersebut
- Mengikuti Kaidah Penulisan Ilmiah
- Disebarluaskan Kepada Peserta Kuliah
- Angka Kredit Maksimal: 5
Penuntun Praktikum, adalah
- Pedoman Pelaksanaan Praktikum
- Disusun oleh Kelompok Dosen
- Mengikuti Kaidah Penulisan Ilmiah
- Angka Kredit Maksimal: 5
Model
- Alat Peraga
- Menjelaskan Fenomena Dalam Kuliah
- Meningkatkan Pemahaman Peserta Kuliah
- Angka Kredit Maksimal: 5
Batas Kepatutan untuk Diktat, Modul, Penuntun Praktikum, Model adalah 1 per semester.
Apa saja masalah dalam menulis?
- Kurang bagus menyampaikan gagasan dan ide tersebut dalam bentuk tulisan, bahkan sulit untuk dimengerti
- Tidak mengerti tentang cara menggunakan preposisi “di” dan “ke”. Ada yang menggunakan hukum kebalikan.
- Kurang efektif yang menghasilkan 5-7 baris untuk satu kalimat.
- Menulis kata dengan cara yang kurang tepat, seperti ejaan asing, kata baku dan bahkan menggukana kata-kata yang tidak biasa.
- Terkadang menggunakan dialek daerah dalam menulis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis:
- Tulisan bukanlah konsumsi pribadi. Jadi kelayakan tulisan itu tidak bisa dinilai sendiri. Gunakan bantuan internet untuk mengecek apakah kata-kata yang tepat atau tidak.
- Menulis bukanlah kemampuan yang instan. Menulis perlu kebiasaan. Menulis itu butuh proses.
- Membiasakan menulis efektif. Cara yang paling sederhana adalah dengan menuliskan kalimat secara singkat. Jika gagasan itu panjang, disampaikan dalam beberapa kalimat.
- Tidak menggunakan alasan “warisan” untuk melakukan pembenaran terhadap apa yang telah ditulis.
Sumber:
Dikutip dari materi Workshop Budaya Menulis di Kampus oleh PROF. DR. IR. GIYATMI, MSI, Jakarta, 10 Pebruari 2016.
Komentar
Posting Komentar